Pages

Kamis, 15 November 2012

Fungsional Programming


Ø  Disebut aplikatif karena fungsi yang dialpikasikan ke dalam argumentasi menjadi deklaratif dan non prosedural
Ø  Didasarkan pada konsep matematika dari sebuah fungsi dan bahasa pemrograman fungsional, meliputi :
         suatu set fungsi primitif
         suatu set format fungsional
         aplikasi operasi
         suatu set objek data dan fungsi asosiasi
         suatu mekanisme untuk memberikan rujukan sebuah nama terhadap suatu fungsi
Ø  Merupakan hasil dari fungsi meringkas dan men-generalisir type data dari peta

3 komponen primer bahasa functional :
  1. Kumpulan objek data
            menggunakan mekanisme struktur data tingkat tinggi. 
                        Contoh : Array atau List
  1. Kumpulan functional forms
            untuk membuat fungsi baru, yang mengizinkan programmer mendefinisikan operasi baru dari kombinasi fungsi yg ada
  1. Kumpulan fungsi built-in
            untuk memanipulasi objek data dasar yang menyediakan sejumlah fungsi untuk membuat dan mengakses list.

Contoh :
LISP →
         bahasa untuk komputasi simbolik, nilai direpresentasikan dengan ekspresi simbolik.
         banyak digunakan di wilayah kecerdasan buatan (robotika, sistem cerdas)
         biasa dieksekusi dibawah kendali interpreter

Ekspresi terdiri dari atom atau list.
                        Atom → string dan karakter (huruf, angka)
                                        Contoh :  A 68000
                        List   → urutan dari atom atau list, dipisahkan dengan spasi, ditutup dengan tanda kurung. Contoh :  (PLUS A B)
                ((DAGING AYAM) (SAWI KANGKUNG BAYAM) AIR))

ML (Meta Language) :
         merupakan bahasa aplikatif dengan program-program yang ditulis menggunakan gaya C atau PASCAL dan dengan konsep yang lebih advance tentang tipe data
         mendukung polymorphisme dan abstraksi data
         berjalan dengan interpreter 

*sumber : mata kuliah algoritma dan pemrograman

Pemrograman Imperatif


Pemrograman Imperatif adalah paradigma pemrograman yang mempunyai karakteristik berupa status dan insruksi/perintah untuk mengubah status program. Status diwakili oleh variabel sedangkan instruksi diwakili oleh statemen.

Ciri-ciri pemrograman imperatif yaitu :
-           Adanya instruksi/command/perintah/kalimat-kalimat perintah
        contoh : GOTO 10
-           Adanya status yang berubah
        contoh : dengan adanya perintah GOTO 10 maka status program akan loncat
                     mengerjakan statemen yang ada di line number 10 

Variabel adalah identifier/pengenal yang berisi data yang dapat berubah-ubah nilainya di dalam program.
 
Penugasan(Assigment) adalah suatu aksi yang menyebabkan peletakkan atau pemberian suatu nilai di suatu lokasi atau variabel.
Contoh : A = 3 (statemen penugasan pada Bahasa BASIC)
                A := 3 (statemen penugasan pada Bahasa PASCAL) 

Statemen/perintah tidak terstruktur merupakan statemen yang berisi perintah untuk mengerjakan statemen tertentu yang diidentifikasi dengan suatu label, baik menggunakan statemen GOTO bersyarat maupun tanpa syarat.

 Contoh : program yang mengandung perintah tidak terstruktur (bahasa BASIC)
            10 LET A = 5
            20 LET B = A + 1
            30 GOTO 50
            40 LET B = A * 2
            50 PRINT B
            60 END


Pemrograman Terstruktur merupakan suatu teknik yang memecah masalah besar      menjadi lebih kecil dan lebih mudah dipahami sehingga masalah yang besar dapat  diselesaikan dengan baik
Contoh : PASCAL, COBOL, BAHASA C.

Struktur kontrol / struktur kendali merupakan struktur yang mengendalikan statemen / instruksi apa saja yang harus dikerjakan.

Ada tiga struktur kontrol pada pemrograman imperatif yaitu :
  1. Komposisi Sekuensial
  2. Seleksi
  3. Iterasi

*sumber : mata kuliah algoritma dan pemrograman




 

Blogger news

Blogroll

About