Nama :
Sugiarti // : TUGAS Bahasa Indonesia 2
Kelas : 3KB03
NPM : 26110715
Kelas : 3KB03
NPM : 26110715
RESENSI NOVEL
KETIKA CINTA BERTASBIH
IDENTITAS BUKU
a. Judul :
Ketika Cinta Bertasbih
b. Penulis :
Habiburrahman El Shirazy
c. Penerbit
: Republika-Basmalah
d. Tahun
terbitan : 2007
e. Dimensi :
20,5 cm x 13,5 cm
f. Tebal :
477 halaman
g. Harga :
Rp. 69.000,-
h. Ilustrasi
sampul : Disampul terdapat sebuah Masjid dan suasana langit
Bermega merah.
Bermega merah.
KELEBIHAN
• Novel ini
menghadirkan kisah percintaan bukan sekedar terhadap lawan jenis tapi jauh
mengungkapkan kecintaan terhadap Allah.
• Merupakan
salah satu novel pembangun jiwa yang penuh akan makna.
• Gaya
bahasa yang ringan dan alur cerita yang mudah dimengerti membuat pembaca seakan
dapat melihat apa yang ingin diperlihatkan penulis novel.
• Sarat akan
pengetahuan.
KEKURANGAN
• Untuk
novel dengan pengarang yang sama dan konsep yang sama pula, latar yang dipilih
kurang variatif.
SINOPSIS
Novel ini
menceritakan tiga sosok anak muda yang sedang menuntut ilmu disebuah perguruan
Tinggi, Yaitu Universitas Al-Azhar Di Cairo, yang didalam perjalanan menuntut
ilmu itu mereka banyak menghadapi konflik, khususnya didalam mencari jodoh,
mereka adalah : Anna Altafunnisa, Khairul Azzam, dan Furqan Andi Hasan, serta banyak
peran pendukungnya lainnya.
Anna
Altafunnisa adalah anak dari seorang kiai ternama disebuah pesantren termahsyur
di Desa Wangen yakni, Kiai Lutfi. Ia tumbuh dan besar dengan akhlak dan budi
pekerti yang baik, ditambah lagi dengan paras yang cantik dan menawan, sehingga
banyak mahasiswa Al- Azhar yang suka dan menaruh perhatian padanya termasuk
diantara mereka Azzam dan Fuqran, serta laki-laki yang kenal dengan Anna di
Indonesia, khususnya para santri dari pada pesantren Wangen.
Saat Anna
kembali ke Indonesia, karena ia mendapat kesempatan untuk membuat penelitian
dalam penyelesaiaan tesisnya, saat itulah Ayah nya meminta pada Anna agar
memilih salah satu lamaran-lamaran yang telah datang pada nya, yang selama ini
banyak lamaran yang datang dan banyak juga yang ditolaknya. Saat itu ayahnya
mengatakan satu lamaran yang datang dari orang yang sangat dikenalnya Yaitu M.
Ilyas, sedangkan yang datang langsung pada Anna Yaitu Fuqran Andi Haswan, yang
melamarnya melalui ustadz Mujab.
Dalam kebimbangannya memilih antara Ilyas dan Furqan, ada seorang lelaki yang sebenarnya yang telah memikat hatinya dan diharapkannya bertemu kembali. Ia bertemu baru pertama kali dan waktu itu Ia bertemu di Cairo, yang dikenal olehnya dengan nama Abdullah alias Azzam, seorang penjual bakso dan tempe sekaligus Mahasiswa di Universitas Al- Azhar, Cairo. Berhubungan lamaran yang datang hanya dari Ilyas dan Furqan, dan harus dipilih salah satu dari mereka secepatnya, maka Ia memilih Furqan yang seorang lulusan S2 di Cairo dan sedang mengambil S3 nya, terlebih lagi karena Ia tahu lebih dekat siapa Furqan, dan tidak memilih Ilyas, karena kurang dapat menjaga pandangannya terhadap wanita.
Setelah terikat dengan Furqan tanpa diduga Ia bertemu kembali dengan orang yang pernah memikat hatinya, Azzam,dan yang sekarang ada di Indonesia, dan tanpa disadarinya Ia telah mengenal baik keluarga Azzam yang memang tinggal di Indonesia. Harapan yang telah disimpannya untuk Azzam telah terhalang dan harus dilupakan/ dihapus dari hidupnya karena Ia juga sudah memiliki Furqan sebagai calon suaminya, ternyata bagi Azzam yang juga menyimpan rasa yang sama pada Anna saat di Cairo harus rela melupakan Anna.
Pernikahyan Anna dan Furqan berlangsung dan mereka hidup dengan baik. Begitu juga pada Azzam, setelah Anna menikah, ibunya menyuruh agar Ia segera mencari pasangan hidup, dan Azzam pun mencari pendampingnya. Banyak wanita yang sudah dilamarnya, tapi selalu ada saja yang tidak cocok untuk dirinya, hingga suatu saat lamaran diterima seorang wanita dan hampir terjadi akad, harus terputus karena suatu kecelakaan yang menyebabkan Ibunya meninggal dan Ia lumpuh untuk beberpa waktu yang cukup lama.
Dalam kebimbangannya memilih antara Ilyas dan Furqan, ada seorang lelaki yang sebenarnya yang telah memikat hatinya dan diharapkannya bertemu kembali. Ia bertemu baru pertama kali dan waktu itu Ia bertemu di Cairo, yang dikenal olehnya dengan nama Abdullah alias Azzam, seorang penjual bakso dan tempe sekaligus Mahasiswa di Universitas Al- Azhar, Cairo. Berhubungan lamaran yang datang hanya dari Ilyas dan Furqan, dan harus dipilih salah satu dari mereka secepatnya, maka Ia memilih Furqan yang seorang lulusan S2 di Cairo dan sedang mengambil S3 nya, terlebih lagi karena Ia tahu lebih dekat siapa Furqan, dan tidak memilih Ilyas, karena kurang dapat menjaga pandangannya terhadap wanita.
Setelah terikat dengan Furqan tanpa diduga Ia bertemu kembali dengan orang yang pernah memikat hatinya, Azzam,dan yang sekarang ada di Indonesia, dan tanpa disadarinya Ia telah mengenal baik keluarga Azzam yang memang tinggal di Indonesia. Harapan yang telah disimpannya untuk Azzam telah terhalang dan harus dilupakan/ dihapus dari hidupnya karena Ia juga sudah memiliki Furqan sebagai calon suaminya, ternyata bagi Azzam yang juga menyimpan rasa yang sama pada Anna saat di Cairo harus rela melupakan Anna.
Pernikahyan Anna dan Furqan berlangsung dan mereka hidup dengan baik. Begitu juga pada Azzam, setelah Anna menikah, ibunya menyuruh agar Ia segera mencari pasangan hidup, dan Azzam pun mencari pendampingnya. Banyak wanita yang sudah dilamarnya, tapi selalu ada saja yang tidak cocok untuk dirinya, hingga suatu saat lamaran diterima seorang wanita dan hampir terjadi akad, harus terputus karena suatu kecelakaan yang menyebabkan Ibunya meninggal dan Ia lumpuh untuk beberpa waktu yang cukup lama.
Selam 6
bulan Anna dan Furqan dalam kehidupannya yang baik saja, dan saat itu juga
hubungan mereka retak, Furqan menceritakan pada Anna bahwasanya dia sudah tidak
perjaka lagi sebelum menikah dengan Anna dan dipastika terkena HIV dan karena
itu juga Ia tidak pernah menyentuh Anna, sehingga akhirnya Ia terpaksa memberi
kebebasan untuk Anna (cerai). Kembalilah Anna pada orang tuanya. Azzam yang
lumpuh setelah kecelakaan itu telah sembuh seperti semula, Ia mendatangi kiai
Lutfi mohon bantuan mencarikan jodoh yang tepat sesuai permintaan Ibunya dulu.
Kiai Lutfi lalu menceritakan seorang wanita yang dicerai suaminya karena suatu
hal dan wanita itu masih perawan, yang diharapkan kiai Lutfi sendiri agar dapat
diterima Azzam. Tanpa disadari Azzam Ia menerima tawaran Kiai Lutfi, agar
menerima wanita itu menjadi istrinya, Azzam sangat senang begitu tahu kalau
wanita yang diceritakan itu adalah orang yang pernah dicintainya yaitu Anna
Althafunnisa, begitu juga sebaliknya Anna sangat senang karena Ia juga menjadi
istri dari orang yang dulu sangat diharapkannya, atau cinta pertamanya.
Setelah
sebulan pernikahan Anna dengan Azzam, tiba-tiba Furqan kembali menghubungi Anna
dan membawa rujukan, dan Ia menceritakan bahwa Ia tidak terkena HIV. Tapi semua
sudah terjadi Anna dan Azzam sudah bahagia, dan mereka mendoakan agar Furqan
menemukan pasangan hidup yang cocok untuk nya.