Dalam tugas Ilmu Budaya Dasar saya mendapat tugas wawancara dengan seorang tokoh masyarakat mengenai Pandangan Hidup. Disini saya akan mewawancarai salah satu tokoh masyarakat yaitu Bapak Yusuf Ismail . Beliau adalah ketua RT di lingkungan saya dan beliau pernah mengenyam pendidikan di IPB.
Saya : Selamat siang pak. Saya mau mewawancarai Bapak sebentar boleh?
Bapak Yusuf : Selamat siang. Boleh. Ada tugas ya dek? Mau wawancara tentang apa?
Saya : Iya pak, saya mendapat tugas untuk wawancara mengenai pandangan hidup. Kita mulai ya pak :)
Bapak Yusuf : Oh iya silahkan.
Saya : Menurut Bapak pandangan hidup itu apa sih?
Bapak Yusuf : Pandangan hidup itu adalah, sebuah filosofi. Dengan filosofi hidup jadi lebih terarah, terkonsep dan tersusun. Filosofi disini tentunya disesuikan dengan latar belakang seseorang baik agama, tingkat intelektual dan kateristik.
Saya : Maksudnya lebih terarah, terkonsep dan tersusun itu seperti apa Pak?
Bapak Yusuf : Terarah disini maksudnya seseorang harus mempunyai orientasi dalam kehidupannya, maksudnya dia harus mempunyai tujuan, menjadi orang yang baik atau menjadi orang yang jahat sekalipun. Terkonsep disini lebih kearah rencana. Rencana yang sistematis akan lebih mudah untuk kontrol, mana rencana yang lebih diprioritaskan atau rencana mana yang tidak tercapai dengan baik sehingga lebih dini dapat diatasi. Sedangkan tersusun itu merupakan step-step yang harus dijalani, mana yang lebih dulu dan mana yang berikutnya.
Saya : Maksudnya rencana sistematis itu seperti apa misalnya?
Bapak Yusuf : Saya ambil contoh, jika seseorang ingin menjadi dokter. Maka orang tersebut sudah harus mempersiapkan sekolah mana yang akan dimasuki dan jurusan apa yang harus dia dapat dan pelajaran apa yang harus dioptimalkan, misalnya dari SMP mereka harus masuk SMA dan mengambil jurusan IPA, setelah lulus SMA masuk perguruan tinggi dan mengambil jurusan Fakultas Kedokteran.
Saya : Apakah mungkin orang yang sudah mempunyai pandangan hidup tapi justru hidupnya akan kacau atau tidak terarah?
Bapak Yusuf : Mungkin.
Saya : Kenapa mungkin, pak?
Bapak Yusuf : Tidak konsisten dengan pandangan hidupnya yang menyebabkan orang tersebut menjadi rapuh, labil sehingga mudah sekali terbawa arus, inilah awal kekacauan hidup orang tersebut.
Saya : Jadi kita harus punya pendirian teguh ya pak?
Bapak Yusuf : Iya, supaya kita tidak mudah terpengaruh oleh omongan orang lain dan tidak menjadi terombang-ambing sehingga keluar dari pandangan hidup kita sendiri. Dan akibatnya hidup kita menjadi kacau.
Saya : Oh begitu ya pak. Saya rasa cukup sekian wawancaranya pak.. makasih pak buat waktunya :)
Bapak Rudy : Oh iya sama-sama dek :)
Demikian wawancara singkat dengan Bapak Yusuf Ismail. Semoga bermanfaat buat kita semua. Berikut foto saya dengan Beliau..
ok...jangan sia-siakan ketika kita berjumpa dengan sipapun dan apapun....karena kehendak Tuhan sendang berjalan...dan suatu saat kita akan di bantu oleh orang2 ITU....
BalasHapus